Rangka Pembagi Utama (RPU)

Main Distribution Frame (MDF)



Rangka Pembagi Utama (RPU) atau dalam bahasa inggris MDF (Main Distribution Frame) Merupakan suatu ruangan yang letaknya dibawah sentral telepon (untuk gedung STO bertingkat ) atau pada ruangan di depan / disamping ruang sentral telepon (untuk gedung STO tidak bertingkat). Pada kantor telepon kecil (manual) biasanya berupa papan lemari perkawatan, dan pada kantor telepon sedang / besar sudah berupa kerangka besi vertikal dan horisontal (terminal blok vertikal dan terminal blok horisontal). RPU atau MDF berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel primer dengan kabel yang keluar dari sentral, disamping itu MDF juga berfungsi sebagai tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan jaringan kabel. RPU dirancang dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan dan dapat diperluas  sampai dengan kapasitas maksimumnya, dengan bentuk dan ukuran diusahakan sama dengan RPU yang sudah ada.


Blok Terminal Rangka Pembagi Utama

BTRPU adalah suatu terminal yang berfungsi sebagai titik peralihan yang terdiri dari susunan titik-titik kontak dimana ujung-ujung urat kabel baik yang berasal dari jaringan luar maupun dari arah sentral diterminasikan . Titik-tiitk kontak blok terminal tersebut diaplikasikan dengan menggunakan sistem tekan-sisip. Blok terminal rangka pembagi utama dibagi dua yaitu :


Terminal Blok Vertikal



Terminal blok vertikal adalah sebuah tempat yang menggunakan terminal K71 untuk terminasi kabel yang berfungsi sebagai penghubung antara kabel jumper wire yang berasal dari terminal blok horizontal dengan kabel primer yang akan diteruskan ke sisi pelanggan yang menuju RK (Rumah Kabel). Dipasang pada RPU di sisi pelanggan, tempat diterminasikan kabel primer. Terminal blok vertikal mempunyai berbagai kapasitas :

  • Terminal blok dengan kapasitas 25 pasang urat kabel.
  • Terminal blok dengan kapasitas 50 pasang urat kabel.
  • Terminal blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel.Dengan menggunakan jumper wire,terminal blok vertical dihubungkan dengan terminal blok horizontal.
Cara pembacaan terminal blok vertikal :

Pembacaan port terminal vertikal berbeda dengan pembacaan port pada EQN (Equipment Number) atau terminal horizontal. Setiap strok memiliki kode primer tersendiri yang dilambangkan dengan huruf P dan kode angka serta dicantumkan urutan nomor pair dan diberi keterangan nama RK. Dan setiap unit secara horizontal memiliki 5 port dan secara vertikal memiliki 20 port sehingga keseluruhan port pada strook adalah 100 port.

Contoh : mencari strok primer 21 dengan klem 1047 yang terletak pada RKA 

Cari strok primer yang bertuliskan P021 1001-2100 RKA karena dalam strook primer, P021 merupakan kode dari strok primer dan RKA merupakan tempat RK kabel primer tersebut berada. Setelah itu cari urutan nomor pair yang di dalamnya terdapat urutan pair ke 1047 yakni urutan pair 1001-2100. Kemudian setelah itu cari port ke 47 pada strook primer tersebut karena angka 47 menunjukkan port dimana terdapat DN (Direct Number) tersebut. Pembacaan port dimulai dari hitungan 1



Terminal Blok Horizontal / EQN (Equipment Number)

Terminal blok horisontal ini dipasang pada RPU disisi sentral dan mempunyai kapasitas 100 pasang urat kabel dengan jenis tekan sisip. Jenis yang digunakan adalah type K – 71.Terminal blok vertikal yang digunakan pada STO Simpanglima adalah terminal blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel, demikian juga dengan terminal blok horizontal sebanyak 100 pasang urat kabel. RPU berfungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral, dan sebagai tempat  pengetesan dalam melokalisir gangguan.

Terminal blok horizontal /EQN (Equipment Number) berfungsi sebagai tempat di terminasikan-nya seluruh kabel yang datang dari sentral menuju MDF yang dimana pada setiap port terdapat nomor telepon pelanggan yang diberikan oleh sentral. Terminal blok horizontal sering disebut dengan terminal nomor pelanggan. Terminal blok horizontal di MDF terbagi menjadi dua yaitu DLU (Digital Line Unit) dan LTG (Line Trunk Group)

Cara Pembacaan DLU

DLU (digital Line Unit) adalah strook EQN yang menggunakan terminal K-64). Pembacaan port EQN pada terminal DLU berbeda dengan pembacaan EQN pada LTG. Setiap unit memiliki 16 sub unit yang setiap sub unitnya terdiri dari dua baris. Dan setiap sub unit memiliki 8 port.
Contoh : mencari DLU 60-1-4-4 caranya yaitu :
Cari strook yang bertuliskan DLU 60-1 karena dalam EQN 60-1-4-4, angka 60 merupakan kode dari DLU dan angka 1 merupakan unit. Setelah itu pilih sub unit 4 karena dalam 60-1-4-4, angka 4 menentukan port dimana terdapat DN (Direct Number) tersebut. Pembacaan sub unit dimulai dari hitungan 0.

Cara Pembacaan LTG

LTG (Line Trunk Group) mempunyai strook yang memiliki kode tersendiri yang terdiri dari 8 sub unit yang dimulai dari sub unit 0 sampai 7. Dan setiap sub unit memiliki 32 port. LTG mempunyai kapasitas sebanyak 256 nomor pelanggan. Pembacaan LTG berbeda dengan DLU, karena LTG memiliki susunan tersendiri. Berikut ini tabel pembacaan LTG

LTG (Line Trunk Group)

Contoh : LTG 0-12-02-16. Maksudnya LTG 0, unit 12, sub unit 02 dan port 16.


DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)

DSLAM Merupakan sebuah perangkat terminal yang menghubungkan EQN dan strook terminal vertikal dengan perangkat modem ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line).
Cara pembacaan DSLAM yaitu DSLAM Huawei mempunyai 2 slot, setiap slot mempunyai 64 port yang dimulai dari nol sampai 63. Dalam setiap vertikal mempunyai 8 port yang dimulai dari nol sampai tujuh. Penomoran DSLAM yaitu (Nomor DSLAM-Line-Port). Misalnya 20-04-32, Cara bacanya DSLAM 20, slot 04, port 32

DSLAM dibagi menjadi dua yaitu :
  1. DSLAM-IN adalah perangkat terminal yang menghubungkan antara kabel jumper wire biru-putih yang mengarah ke terminal horizontal EQN dengan kabel pair Huawei yang mengarah ke perangkat modem ADSL
  2. DSLAM-OUT adalah perangkat terminal ayng menghubungkan antara kabel jumper wire merah-putih yang mengarah ke terminal vertikal primer dengan kabel pair huawei yang mengarah ke perangkat modem ADSL

Alat Kerja di MDF

Microtest : Alat yang berbentuk seperti gagang telepon, digunakan untuk mengecek tone dan nomor tumpangan (pelanggan)


Insertion tool : berfungsi untuk menterminasikan jumper wire ke port EQN dan terminal vertikal primer


Blok : Berfungsi untuk menandai port saat menjumper atau memblokir nomor yang ada pada port tersebut


Kabel jumper / Jumper wire adalah kawat sambungan yang digunakan sebagai penghubung antara titik peralihan, baik di RPU maupun di rumah kabel.

  • Jumper (biru putih) adalah jumper yang digunakan untuk penjumperan speedy di sisi in yaitu dari terminal EQN menuju DSLAM in
  • Jumper (Merah putih) ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan speedy disisi out yaitu dari DSLAM out menuju terminal primer
  • Jumper (biru merah) ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan telepon biasa atau pasang baru telepon






Tidak ada komentar:

Posting Komentar