NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT)
NAT mirip dengan Classless Inter-Domain Routing (CIDR), tujuan awal dari digunakan nya NAT adalah memperlambat penipisan atau habisnya ruang alamat IP yang tersedia dengan memungkinkan beberapa alamat IP private diwakili oleh jumlah yang lebih kecil alamat IP publik.
NAT benar-benar menurunkan jumlah besar alamat IP publik yang diperlukan dalam lingkungan jaringan internet. Metode ini dipakai oleh ISP (Internet Service Provider) ketika memberikan layanan internet publik kepada penggunannya. Disisi ISP, mereka memiliki keterbatasan ketersediaan IP publik, dan disisi pengguna mereka memiliki banyak komputer yang ingin terkoneksi secara bersamaan ke internet. dengan adanya NAT, ISP hanya perlu mengalokasikan satu ip publik untuk mengakomodir kebutuhan internet sejumlah besar komputer di jaringan internal penggunanya.
NAT hanya diimplemetasikan pada jaringan berbasis IPv4. Pada jaringan IPv6 tidak perlu lagi menggunakan NAT mengingat jumlah IPv6 yang sangat banyak yang mampu mengalamati seluruh komputer di dunia. IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit yaitu 2 pangkat 128 =3,4 x 10 pangkat 38.
NAT berguna pada kondisi :
- Ketika anda perlu terhubung ke Internet dan komputer dijaringan internal anda tidak memiliki alamat ip unik secara global (ip publik)
- Ketika anda beralih ke ISP baru yang mengharuskan anda menyesuaikan kembali pengalamatan jaringan.
- Ketika anda perlu menggabungkan dua intranet dengan alamat duplikat.
Kelebihan NAT :
- Menghemat IP Publik global untuk IPv4.
- Membuat sejumlah besar host di jaringan internal (private) dengan mudah terkoneksi ke internet melalui border router (gateway).
- Meningkatnya fleksibilitas jaringan.
- Menurunkan kerumitan karena dengan adanya NAT terjadi segmentasi antara jaringan publik dan global sehingga dapat dimanajemen secara terpisah dan tidak saling mempengaruhi.
Kekurangan NAT :
- Terjadi delay pada proses switching karena harus terlebih dahulu melewati proses translasi NAT.
- Koneksi end-to-end menjadi tidak bisa dilacak.
- Beberapa aplikasi mungkin tidak akan berfungsi pada jaringan NAT.
Jenis jenis Network Address Translation (NAT) :
- Static NAT (one-to-one address mapping)
NAT jenis ini dirancang untuk memungkinkan pemetaan satu-ke-satu antara IP publik (global) dengan jaringan internal (private). Contoh : satu alamat IP Publik secara manual dipetakan ke satu/setiap alamat IP Private.
Karena static NAT memetakan satu ip privat ke satu ip publik, jika kita punya 500 komputer yang ingin terkoneksi ke internet maka diperlukan 500 ip address publik yang dipetakan secara manual. Repot bukan?!
Versi ini memetakan alamat IP private ke alamat IP publik dari sekumpulan alamat IP publik yang terdaftar. NAT jenis ini secara dinamis mentranslasikan IP private yang ingin terkoneksi ke internet ke beberapa IP publik yang sedang tersedia.
Kalo yang ini berarti “beberapa Inside IP”, ditranslasikan ke “beberapa Outside IP”, atau bahasa gampangnya “beberapa IP lokal, ditranslasikan ke beberapa IP Public” (kurang tepat sebenernya, karena NAT nggak harus IP local/private dan IP Public. local-local juga bisa, cuma karena sejarahnya NAT itu diciptakan buat hubungin IP private dan IP public maka identiknya yaa ip private sama public). Nah kalo yang ini, karena yang ditranslasikan ada beberapa IP, maka dia modelnya adalah dynamic.
Masalah dynamic NAT ini hampir sama dengan static, dengan pemetaan banyak ke banyak maka diperlukan ip publik sejumlah host yang ingin terkoneksi ke internet.
3. Overloading (many-to-one address mapping)
Overloading Ini adalah jenis konfigurasi NAT yang paling populer. Overloading adalah bentuk NAT dinamis yang memetakan beberapa alamat IP yang tidak terdaftar ke satu alamat IP terdaftar (banyak-ke-satu) dengan menggunakan nomor port yang berbeda. Sekarang, kenapa ini sangat spesial? Nah, karena ini juga dikenal sebagai Port Address Translation (PAT), yang juga biasa disebut sebagai NAT Overload. Menggunakan PAT memungkinkan Anda untuk mengizinkan ribuan pengguna untuk terhubung ke Internet menggunakan hanya satu alamat IP global. Nomor port membantu router mengidentifikasi host mana yang harus menerima traffic pengembalian. Router menggunakan source port dari masing-masing host untuk membedakan traffic dari masing-masing host.
Yang ini modelnya mirip dengan static one-to-one NAT, tapi yang dimapping tidak cuma IP address, tapi juga port. Jadi skenarionya pake topologi diatas misal kita punya 1 IP public 90.10.10.2, pengen kita mapping, IP Public Port 8080 diasosiasikan dengan SRV1 port 80, lalu ip public port 81 dengan SRV2 port 81, forward telnet di ip public port 2323 dengan SRV2 port 23..dst.
Sumber Ganishare dan Agusas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar